![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOXE9Uu2Pb_xSDndxtsTaoQx7h1wm4MHQoc0uZ80juLI6ol85-jaq4gv9zn8WSKRuG5i8NJw2vII10CV8SNJAEDeTFv7NY3zwaL4SsyklsSf_I1zOOaWs5Yiu1q-UWWODDoD29BW6DzZ4/s1600/ee.jpg)
PekanbaruNews, Bengkalis - Kabupaten
Bengkalis adalah kabupaten yang istimewa, karena merupakan satu-satunya
kabupaten di Indonesia yang berani mengucurkan dana untuk desa dalam jumlah
besar. Tidak tanggung-tanggung sebesar Rp 3 milyar per tahun. Wajar kalau
desa-desa di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, saat ini merupakan 'desa
milyader'.
Hal
itu dikatakan fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan (PNPM MPd) Kecamatan Bantan, Ruliyono, saat acara syukuran dan
peresmian gedung Taman Kanak-Kanak Pelita Hati, Desa Ulu Pulau Kecamatan
Bantan, Rabu (18/3).
Peresmian
gedung 6 lokal dan 1 lokal ruang majelis guru yang menghabiskan dana sekitar Rp
450 juta itu ditandai dengan penandatangan prasasti dan penguntingan pita oleh
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh.
"Yang
mengatakan hanya kabupaten Bengkalis satu-satu daerah di Indonesia yang berani
mengucurkan dana untuk desa dalam jumlah besar itu, bukan saya. Tapi adalah Tim
Nasional Penanggulangan Kemiskinan dari pemerintah pusat saat berkunjung dan
meninjau PNPM MPd di Kecamatan Bantan", tegas Ruliyono.
Senada
dengan Ruliyono, anggota DPRD Bengkalis Daerah Pemilihan Bantan-Bengkalis,
Sofyan Albantani, juga mengatakan hal yang sama. Kata wakil rakyat anak jati
diri Bantan yang duduk di Komisi IV DPRD Bengkalis ini, dalam empat tahun
terakhir, dana otonomisasi yang digulirkan untuk mempercepat keberhasilan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui Alokasi Dana Desa (ADD) sangat
besar. Lebih dari Rp 500 milyar.
Selain
ADD, program otonomisasi desa lainnya yang digulirkan Pemkab Bengkalis yang
sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, adalah Instruksi Bupati
Program Penguatan Infrastruktur Desa (Inbup PPIP) dan Usaha Ekonomi Desa Simpan
Pinjam (UED SP). Seperti ADD, sejak 4 tahun terakhir, masing-masing juga
dialokasi Rp 1 milyar per desa/tahun.
"Di
Indonesia, hanya Kabupaten Bengkalis memiliki program demikian", terang
Sofyan seraya berharap ke depan ketiga program strategis otonomisasi desa
tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi oleh Pemkab Bengkalis.
Sementara
Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menjelaskan, sampai 2014 lalu, ADD yang
digelontorkan sekitar Rp 580,6 M. Sementara pada 2015 ini akan dikucurkan lagi
sekitar Rp 190 M.
Untuk
program Inbup PPIP yang dimulai tahun 2012, jelasnya, sampai tahun 2014,
totalnya dana yang diberikan Rp 249 M. Sementara untuk UED SP sebanyak Rp 403
M.
Sesuai jumlah desa di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini yang saat ini berjumlah 136 desa, pada tahun 2015 ini kembali akan dikucurkan dana untuk masing-masing desa sebesar Rp 1 M.
Sesuai jumlah desa di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini yang saat ini berjumlah 136 desa, pada tahun 2015 ini kembali akan dikucurkan dana untuk masing-masing desa sebesar Rp 1 M.
"Sampai
2015 total dana untuk otonomisasi desa di Kabupaten Bengkalis lebih dari Rp 1,5
Trilyun", jelasnya, seraya menjelaskan khusus untuk dana Inbup PPIP pada
tahun 2016 mendatang akan dilipatgandakan menjadi Rp 2 M per desa/tahun.
Rencana
kenaikan dana Inbup PPIP menjadi Rp 2 M di tahun 2016, selain aspirasi
masyarakat yang merasakan manfaatnya, juga disebabkan program ini mampu
meningkatkan partisipasi, semangat gotong royong, serta swadaya masyarakat.
Untuk
kecamatan Bantan, pada tahun 2012-2013, Inbup PPIP yang berikan Rp 18 M dengan
tambahan swadaya masyarakat sekitar Rp 2 M. Sementara 2014 dengan Inbup PPIP Rp
9 M, swadaya masyarakat sekitar Rp 6,6 M.
Masih
kata Bupati, pada tahun 2014, swadaya yang diberikan warga Bantan ini tertinggi
dari 7 kecamatan lainnya yang ada di daerah ini. Padahal pada tahun 2012-2013,
Bantan berada di peringkat kedua.
"Peningkatan
swadaya ini menjadi salah satu dasar tahun 2016 dana Inbup PPIP ini akan
ditingkatkan", ungkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar