![]() |
Gebenur DKI-Ahok Memeriksa Mesin Parkir Meter |
Haluan Riau.com, Jakarta - Gubernur DKI Ahok berjanji akan menindak tegas
petugas parkir meter nakal yang mengutip uang tambahan dari pengendara. Sanksinya
tak tanggung-tanggung, pemecatan. Ancaman itu ada dasarnya. Ahok mengatakan kini petugas
parkir sudah digaji dua kali UMP. Jadi tak elok rasanya jika mereka masih saja
menerima tip dari pengendara.
Tutur Choirul, salah seorang petugas parkir meter yang bertugas di Jalan
Agus Salim, Jalan Sabang, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat mengaku takut
dipecat. Semenjak mengetahui sanksi itu, dirinya mulai jarang menerima tip dari
pengendara.
"Dengar-dengar iya dari media. Udah jarang terima (tip),"
ujarnya Choirul di lokasi.
Meski demikian, Choirul menyayangkan sikap Ahok yang hanya bisa
berjanji. Sebab, sudah empat bulan penerapan sistem parkir meter diberlakukan,
gajinya tak kunjung naik. Dia mengaku hanya digaji Rp 2,5 juta per bulan.
"Kalau dulu sistem setoran ke Pemda. Sudah jalan 4 bulan gak digaji
(2 kali UMP)," tuturnya.
Dia mengatakan tak ada perubahan sebelum dan setelah penerapan parkir meter. Belum lagi, sistem parkir meter kembali mengalami perubahan dari sistem pembayaran menggunakan koin menjadi e-money.
Dia mengatakan tak ada perubahan sebelum dan setelah penerapan parkir meter. Belum lagi, sistem parkir meter kembali mengalami perubahan dari sistem pembayaran menggunakan koin menjadi e-money.
"Sama saja. Belum lagi sekarang (sistem parkir meter menggunakan
e-money), ribet, mesti ngasih tau lagi, saya bilang yang penting struk jangan
hilang," ujarnya Choirul.
0 komentar:
Posting Komentar