SANGAT MEMALUKAN ! Masa HMI DIPO Dari MAKASAR, Makan Tak Di Bayar Malah Ngancam Rumah Makan

PekanbaruNews, Pekanbaru - Rupannya, sebelum membuat kerusuhan di Pekanbaru, Sabtu (21/11/2015) malam, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar sudah membikin rusuh di Kabupaten Indragiri Hulu. Kedatangan seribuan massa HMI Makassar ini merugikan puluhan pemilik warung di Jalan Lintas Timur, Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat.

Kerusuhan yang dibikin massa HMI Makassar ini terjadi, Sabtu (21/11/2015) siang. Ketika itu massa HMI Makassar yang mengunakan sebanyak 21 bus dari Jakarta menuju kota Pekanbaru, singgah makan siang di rumah makan Umega Desa Kota Lama.

Usai makan, massa HMI Makassar yang hendak menghadiri kongres HMI di kota Pekanbaru, tidak membayar makanan yang telah mereka habiskan. Atas kejadian ini, pihak rumah makan Umega mengalami kerugian mencapai Rp12 juta.

Tak hanya itu, pemilik warung-warung kecil yang berada di sekitar rumah makan Umega juga turut merugi ratusan ribu rupiah, karena sebagian massa HMI Makassar makan dan minum di warung-warung tersebut dan juga tidak membayar.

"Rombongan HMI itu tidak bersedia membayar tagihan makan dan minuman yang mereka habiskan, kami rugi hampir Rp12 juta, belum lagi warung-warung di sekitar kami mengalami hal yang sama," ujar Deddi, pengelola rumah makan Umega, Minggu (22/11/2015).

Dikatakan Deddi, saat pihaknya melakukan penagihan, rombongan massa HMI Makassar mengancam akan melakukan tindakan anarkis. Lantaran rombogan massa HMI berjumlah banyak, pihak rumah makan Umega dan pemilik warung kecil tidak berani melawan, dan langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian.

"Saat kami tagih mereka menolak membayar karena alasan mereka tidak diserahkan bon, padahal kami sudah menyerahkan bon. Karena tidak juga mau membayar sejumlah pelayanan kami menahan mereka, namun rombongan tersebut melawan, bahkan mereka mengancam akan melakukan tindakan anarkis bila tidak diperbolehkan pergi dari rumah makan kami," ucap Deddi.

Menurut Deddi, pihaknya telah merekam aksi brutal massa HMI Makassar itu melalui rekaman CCTV. Rekaman tersebut akan diserahkan kepada pihak kepolisian. "Kami punya bukti bukti rekaman CCTV atas tindakan terlarang para aktivis HMI tersebut," ujarnya.

Hal yang sama juga dialami Lilis, salah seorang pemilik warung kecil yang berada di sekitar rumah makan umega. Dikatakannya, ia mengalami kerugian sekitar Rp300 ribu. ''Awalnya, rombongan itu turun dari bus yang ada spanduk bertulisan HMI, kemudian mereka memesan makan, setelah makan satu per satu mereka pergi begitu saja tanpa membayar. Saat saya tanya soal pembayaran, mereka malah marah dan berkata tidak tau menahu soal pembayaran," ungkapnya.

Kejadian ini juga mendapat tanggapan dari pihak kepolisian setempat. Kapolsek Rengat Barat, Kompol Frengky Hutabarat membenarkan kejadian tersebut. Dia mengaku mendapat laporan dari pengelola rumah makan Umega secara lisan, saat personil polisi ke lokasi rombongan sudah pergi. 

"Saya beharap koordinator lapangan atau panitia kongres teman-teman dari HMI dapat menyelesaikan masalah ini, setidaknya melakukan koordinasi dengan pihak pengelola rumah makan Umega," kata Kompol Frangky.

Sementara itu, Ketua panitia kongres HMI, Ahmad Siregar dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, menyikapi masalahan ini, dia akan berkoordinasi dengan penanggungjawab kongres HMI lainnya. ''Jik telah ada keputusan, kita akan bertemu langsung dengan pihak pengelola rumah makan Umega,'' janjinya.


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: